NAMA : BAHAR HERU LAKSONO
KELAS : 4KA44
NPM : 1A113420
DOSEN : NITA SRI HANDAYANI, SPsi
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
KELAS : 4KA44
NPM : 1A113420
DOSEN : NITA SRI HANDAYANI, SPsi
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
1. Hakekat Manusia
a. Unsur - unsur yang membangun manusia
Ada dua pandangan yang dapat dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
· Jasad : badan kasar manusia yang tampak dari luar, dapat diraba dan menempati ruang
· Hayat: mengandung unsur hidup yang ditandai gerak
· Ruh: bimbingan tuhan yang bekerja secara spiritual yang memahami kebenaran
· Nafs :kesadaran tentang diri sendiri
- Manusia sebagai suatu kepribadian memiliki 4 unsur, yaitu :
> Id : merupakan struktur
kepribadian yang paling primitive dan paling tidak tampak. Merupakan
libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional
> Ego : bagian yang
pertama kali dibedakan dengan ID, disebut kepribadian eksekutif karena
peranannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran social yang
dapat dimengerti orang lain
> Super Ego : kepribadian
yang muncul paling akhir sekitar usia 5 tahun. Super ego terbentuk dari
lingkungan ekternal. Super ego merupakan kesatuan standar moral yang
diterima ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas dalam lingkungan
luar diri
b. Pengertian Hakekat Manusia
Hakikat manusia adalah peran
ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia
berasal dari kata “ manu ” dari bahasa Sanksekerta atau “ mens ” dari
bahasa Latin yang berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga
dikatakan “ homo ” yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling
penting dalam membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat
dikatakan bahwa manusia dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan
keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya di dunia. Manusia
merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki derajat paling
tinggi di antara ciptaan yang lain.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
> Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
> Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
> Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
> Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
> Individu yang dalam
hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya
sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
> Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
> Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
> Individu yang sangat
dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak
bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di
dalam lingkungan sosial.
c. Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lain
Menurut Sarlito Wirawan
Sarwono (1983) dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi, cirri-ciri
manusia yang membedakan dengan makhlik lain adalah kepekaan sosial,
kelangsungan perilaku, orientasi pada tugas, usaha dan perjuangan, tiap
individu adalah unik. Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Kepekaan sosial : Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan perilakunya sesuai harapan dan pandangan orang lain.
Manusia adalah makhluk sosial
yang dalam hidupnya perlu kawan dan bekerja sama dengan orang lain.
Perilaku manusia adalah situasional, artinya perilaku manusia akan
berbeda pada situasi yang berbeda.
Contoh:
Perilaku manusia pada saat membesuk orang yang sedang sakit di rumah sakit, berbeda dengan saat menghadiri resepsi.
Perilaku manusia pada saat ta’ziah (melayat) berbeda dengan perilaku saat mengikuti pesta.
Perilaku manusia akan berbeda
pada saat menghadapi orang yang sedang marah, sedang bersenang-senang,
sedang tertimpa musibah, sedang belajar, mengikuti seminar, dan
sebagainya.
2. Kelangsungan perilaku : Artinya
antara perilaku satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain, perilaku
sekarang adalah kelanjutan perilaku yang baru lalu, dan seterusnya.
Dalam kata lain bahwa perilaku manusia terjadi secara berkesinambungan
bukan secara serta merta.
Jadi, sebenarnya perilaku
manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat. Perilaku pada masa lalu
merupakan persiapan bagi perilaku kemudian dan perilaku kemudian
merupakan kelanjutan perilaku sebelumnya. Fase-fase perkembangan manusia
bukanlah suatu perkembangan yang berdiri sendiri, terlepas dari
perkembangan lain dalam kehidupan manusia.
Contoh:
Seorang mahasiswa D-III
keperawatan yang setiap hari mengikuti kuliah, akhirnya lulus dan
memiliki kepandaian serta keterampilan di bidang keperawatan, kemudian
mendapat pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki
keturunan, mendapatkan cucu, dan seterusnya.
3. Orientasi pada tugas : Artinya
bahwa setiap perilaku manusia selalu memiliki orientasi pada suatu
tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin belajar menuntut ilmu,
orientasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan tertentu.
Demikian juga individu yang bekerja, berorientasi untuk menghasilkan
sesuatu.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang sedang
giat-giatnya belajar untuk menghadapi ujian semester, pada malam
harinya perlu tidur agar besok paginya badan terasa segar dan mampu
mengerjakan soal dengan baik.
Seorang pegawai/pekerja yang
seharian bekerja perlu beristirahat dan perlu berekreasi. Perilaku itu
sebenarnya berorientasi pada tugas dan harus dipenuhi agar ia dapat
menghimpun tenaga atau energi kembali sehingga dapat bekerja dengan
semangat.
4. Usaha dan Perjuangan : Usaha
dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan ditentukan sendiri, serta
tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak ingin
diperjuangkan. Jadi, sebenarnya manusia memiliki cita-cita (aspiration)
yang ingin diperjuangkannya, sedangkan hewan berjuang untuk mendapatkan
sesuatu yang sudah tersedia di alam.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang akan
pergi kuliah ke kampus dengan bus. Calon penumpang pada saat jam-jam
pagi sangat banyak sehingga tiap orang harus berusaha dengan susah payah
untuk dapat naik bus. Walaupun banyak bus yang tersedia, mahasiswa
tersebut hanya akan berusaha naik bus ke jurusan kampus tempat ia
kuliah, sedangkan bus-bus ke jurusan yang lainnya akan dibiarkan saja,
walaupun bus tersebut penumpangnya tidak sepenuh bus yang akan
ditumpangi.
5. Tiap-tiap individu manusia adalah unik : Unik
disini mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia
yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama persis di muka bumi ini,
walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia memiliki cirri-ciri, sifat,
watak, tabiat, kepribadian, motivasi, tersendiri yang membedakannya dari
manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa
silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan perilaku
individu di masa kini yang berbeda-beda pula
d. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian diartikan sebagai
suatu pola sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan
lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu
sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian
dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Kepribadian bangsa timur pada
umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau
memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa timur
umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara
Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan
di Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga
identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul
maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang
mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik.
Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar
mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan. Dan terdapat beberapa
aturan atau larangan yang tidak boleh dilakukan menurut versi orang dulu
yang sebenarnya menurut orang Jawa itu suatu nasihat yang membangun.
Misalnya tidak boleh duduk di depan pintu. Hal tersebut merupakan ciri
khas kepribadian yang unik.
e. Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Nomor 7 dan 6
disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang
sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan
oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur –
unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu
kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5
disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran
dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak
ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Nomor 4 disebut kesadaran
yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia
mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti
perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3
disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang
atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk
meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda,
atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. Nomor 2
disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara
murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal.
Nomor 0
disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran
seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau
dijumpai.
2. Kebudayaan
a. Pengertian Kebudayaan
> Dari segi bahasa
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kata budaya
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran, akal budi
atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan
dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang berkaitan dengan
akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada pola pikir,
perilaku serta karya fisik sekelompok manusia.
b. 7 Unsur Kebudayaan
1) Agama : yang
dimaksud disini adalah agama secara historis, bukan agama secara
normatif . misal : islam mengajarkan hubungan baik antara manusia dengan
manusia, manusia dengan tuhan, dan manusia dengan lingkungan alam
(Normatif) maka saat ajaran ini di tangkap oleh orang-orang yang
mempunyai inpretatif bermacam-macam ada yang menggunakan Kenduri, ada
yang menggunakan Selamatan dsb (Historis).
2) Bahasa :
bermacam bahasa menunjukkan karakter golongan/masyarakat yang cenderung
berbeda. misalkan bahasa Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Minangkabau, Bali,
dsb.
3) Ilmu Pengetahuan :
perkembangan Ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pola
perilakau masyarakat setempat. suasana ini akan sangat terasa bila kita
ada di lingkungan Universitas dan lingkungan pedesaan terpencil
4) Organisasi Sosial :
suatu Organisasi mempunyai Visi Misi masing masing yang membentuk
karakter Organisasi itu. misalkan jika dalam lingkungan Universitas
organisasi yang terkonsentrasi pada Jurnalistik akan tampak anggota yang
cenderung serius, kritis, kaku, dan pemikir dengan gaya komunikasi
dialektis/berdebat . sebaliknya Organisasi yang terkonsentrasi seperti
seni misalkan Paduan Suara Mahasiswa akan tampak luwes, riang, dan ramai
dengan gaya komunikasi bersahabat
5) Teknologi :
semakin banyaknya aktifitas masyarakat yang menggantungkan teknologi
akan semakin mencolok perbedaan gaya hidup dengan masyarakat pedesaan
yang masih minim teknologi. kita juga bisa membedakan suasana pola
perilaku yang berbeda ketika kita ada di Fakultas Filsafat dengan
Fakultas Sains
6) Mata Pencaharian :
semakin prestisius pekerjaan orang maka akan semakin elit dan bergengsi
gaya hidupnya. kebiasaan seorang pekerja kantoran akan lebih banyak
individualis dari pada seorang petani desa yang hampir selalu berkumpul
untuk canda tawa dengan tetangga di sore hari
7) Kesenian :
bisa berbentuk seni pertunjukan (tari, wayang, lenong, opera dsb). seni
rupa (gaya lukisan, gambar, iklan di suatu tempat). seni media (foto,
video, dsb )
c. 3 Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi
Wujud dari kebudayaan itu sendiri adalah :
> Gagasan (Wujud ideal)
adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak.
> Aktivitas (tindakan) adalah
wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
> Artefak (karya) adalah
wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal
yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling
konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
d. Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur
Kebudayaan Baru
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak denagn kebudayaan dari luar.
2. Pandanagan hidup dan nilai-nilai yang dominant dalam suatu budaya ditentukan oleh
nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial masyarakat menentukan proses kebudayaan baru.
4. Apabila unsur baru dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga
masyarakat.
e. Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan
Manusia dan
kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan
merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan
ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun.
Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari
kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
Budaya
tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan
segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan
dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka
bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Di
samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang
dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan. Ada
hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah
produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan.
Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan
manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan
akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya Manusia.
f. Pengertian Dialektis
Dialektika adalah suatu cara berpikir yang berpotensi menghasilkan penjelasan, tetapi dialektika itu sendiri BUKAN penjelasan.
Dengan kata lain, dialektika adalah salah satu metode untuk mencapai penjelasan, tetapi bukan penjelasan itu sendiri.
g. 3 Tahap Proses Dialektis
Tahap Eksternalisasi : Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
Tahap Objektivasi : Adalah
konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap
eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya,
maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan
produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku
ilmiah, dsb.
Tahap Internalisasi : Adalah
tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali
diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil
karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran
subjektifnya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar