Pengambilan Keputusan
NAMA : BAHAR HERU LAKSONO
NPM
: 31110311
KELAS
: 3DB21
MATA
KULIAH : SISTEM INFORMASI AKUNTASI
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final . Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Yang
dimaksud dengan keputusan (decision) adalah berarti pilihan (choice), yaitu
pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Walaupun keputusan biasa dikatakan
sama dengan pilihan, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mc Kenzei melihat
bahwa keputusan adalah pilihan nyata karena pilihan diartikan sebagai pilihan
tentang tujuan termasuk pilihan tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah
pada tingkat perorangan atau kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada
kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu
proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan. Dipandang
sebagai proses karena terdiri atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak
hanya dianggap sebagai tindakan bijaksana.
Pengertian
Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh,
Ralp
C. Davis;
Mary
Follet;
James
A.F. Stoner.
Keputusan
dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus
didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta
harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang
pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita,
rasional, dan pragmatis.
Secara
umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang
digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan
sebagai cara pemecahan
Fungsi
Dan Tujuan Pengambilan Keputusan
Fungsi
Pengambilan Keputusan : individual atau kelompok baik secara
institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik.
Tujuan
Pengambilan Keputusan :
Ø
Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan
masalah lain)
Ø
Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat
kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
UNSUR-
UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
z
Tujuan dan pengambilan keputusan
z
Identifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalah
z
Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui,
z
Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil
Dasar-dasar
Pengambilan Keputusan
George
R. Terry, menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku,
z
Intuisi
z
Pengalaman
z
Fakta
z
Wewenang
z
Rasional
John
D.Miller, menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan
keputusan,
z
Pria dan Wanita,
z
Peranan Pengambilan Keputusan,
z
Keterbatasan kemampuan
Alternatif dan Konsekuensi
Keputusan
Dapat dikatakan bahwa setiap keputusan bertolak dari beberapa kemungkinan atau alternatif untuk dipilih. Setiap alternatif membawa konsekuensi-konsekuensi. Ini berarti, menurut Simon, sejumlah alternatif itu berbeda satu sama lain mengingat perbedaan dari konsekuensi-konsekuensi yang akan ditimbulkannya. Pilihan yang dijatuhkan pada alternatif itu harus dapat memberikan kebahagiaan atau kepuasan karena merupakan salah satu aspek paling penting dalam keputusan.
Tingkat-Tingkat Keputusan
Brinckloe (1977) menawarkan bahwa ada empat tingkat keputusan yaitu (1) automatic decisions, (2) expected information decisions, (3) factor weighting decisions dan (4) dual uncertainty decisions.
(1) Keputusan otomatis (outomatic decisions), keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana, meski sederhana informasi tetap diperlukan.
(2) Keputusan berdasar informasi yang diharapkan (Expected information decision), tingkat informasi mulai sedikit kompleks artinya informasi yang ada sudah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan. Tetapi keputusan belum segera diambil karena informasi tersebut perlu dipelajari.
(3) Keputusan berdasar berbagai pertimbangan (factor weighting decisions), informasi-informasi yang telah dikumpulkan dianalisis, lalu dipertimbangkan dan diperhitungkan sebelum keputusan diambil.
(4) Keputusan berdasar ketidakpastian ganda (Dual uncertainty decisions), dalam setiap informasi yang ada masih diharapkan terdapat ketidakpastian artinya semakin luas ruang lingkup dan semakin jauh dampak dari suatu keputusan, semakin banyak informasi yang dibutuhkan semakin tinggi ketidakpastian itu.
Dapat dikatakan bahwa setiap keputusan bertolak dari beberapa kemungkinan atau alternatif untuk dipilih. Setiap alternatif membawa konsekuensi-konsekuensi. Ini berarti, menurut Simon, sejumlah alternatif itu berbeda satu sama lain mengingat perbedaan dari konsekuensi-konsekuensi yang akan ditimbulkannya. Pilihan yang dijatuhkan pada alternatif itu harus dapat memberikan kebahagiaan atau kepuasan karena merupakan salah satu aspek paling penting dalam keputusan.
Tingkat-Tingkat Keputusan
Brinckloe (1977) menawarkan bahwa ada empat tingkat keputusan yaitu (1) automatic decisions, (2) expected information decisions, (3) factor weighting decisions dan (4) dual uncertainty decisions.
(1) Keputusan otomatis (outomatic decisions), keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana, meski sederhana informasi tetap diperlukan.
(2) Keputusan berdasar informasi yang diharapkan (Expected information decision), tingkat informasi mulai sedikit kompleks artinya informasi yang ada sudah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan. Tetapi keputusan belum segera diambil karena informasi tersebut perlu dipelajari.
(3) Keputusan berdasar berbagai pertimbangan (factor weighting decisions), informasi-informasi yang telah dikumpulkan dianalisis, lalu dipertimbangkan dan diperhitungkan sebelum keputusan diambil.
(4) Keputusan berdasar ketidakpastian ganda (Dual uncertainty decisions), dalam setiap informasi yang ada masih diharapkan terdapat ketidakpastian artinya semakin luas ruang lingkup dan semakin jauh dampak dari suatu keputusan, semakin banyak informasi yang dibutuhkan semakin tinggi ketidakpastian itu.
Proses
Pengambilan Keputusan
z
Tahap Penemuan Masalah
z
Tahap Pemecahan Masalah (state of nature)
z
Tahap Pengambilan Keputusan (payoff)
z
menurut Herbert A. Simon terdapat tiga fase;
z
fase Intelegensia;
z
fase Desain;
z
fase Pemilihan (selection)
z
menurut Richard I. Levin terdapat 6 (enam) tahap:
z
Tahap observasi;
z
Tahap analisis dan pengenalan Masalah;
z
Pengembangan Model;
z
Memilih data masukan yang sesuai;
z
Perumusan dan pengetesan;
z
Pemecahan.
Pengambilan
Keputusan Untuk Kondisi Tidak Pasti
Kondisi
Tidak Pasti, dapat diketahui atas keadaaan sebagai berikut:
z
Ada beberapa alternatif tindakan yang fisibel;
z
Nilai probabilitas masing-masing kejadian tidak diketahui:
z
memiliki nilai payoff sebagai hasil kombinasi untuk suatu tindakan dan
kejadian tidak pasti.
z
Beberapa kriteria terpilih antara lain,
z
Kriteria Maximax;
z
Kriteria Maximin;
z
Kriteria Laplace;
z
Kriteria Regret
z
Teorema Bayes
z
Kriteria Realism
0 komentar:
Posting Komentar